Cara Menabung Reksadana Melalui HP dengan Aplikasi Bibit
Ada begitu banyak pilihan instrumen investasi sekarang ini. Mulai dari investasi tanah, emas, saham, dan lainnya. Dari berbagai jenis investasi tersebut, tentu ada kelebihan serta kekurangannya masing-masing.
Investasi tanah misalnya. Harga tanah memang cenderung akan terus naik setiap tahunnya. Apalagi jika memiliki letak dan posisi yang strategis. Pasti akan mengalami kenaikan yang berlipat-lipat.
Hanya saja, kekurangan dalam berinvestasi tanah yaitu sulitnya menjual dengan waktu yang cepat. Maksudnya adalah, butuh waktu berbulan-bulan atau bertahun-tahun sampai tanah berhasil terjual. Jadi, jika Anda memilih tanah sebagai pilihan investasi, tentu harus bisa bersabar dan tidak boleh tergesa-gesa. Baik pembelian maupun penjualan. Semua harus dipikirkan dengan sangat matang.
Sedangkan untuk Emas, ternyata investasi emas pun tetap dipercaya sebagai investasi paling menguntungkan.Walaupun bagi saya, investasi emas hanya untuk mempertahankan nilai aset saja. Sebab, kenaikan harga emas cenderung membuat harga lain ikut naik menyesuaikan (relatif).
Nah, berbicara mengenai investasi, saat ini ada salah satu investasi yang cukup menarik untuk dicoba. Investasi ini sebetulnya masih berhubungan dengan saham. Hanya saja pada prakteknya akan lebih mudah dijalankan, serta tidak memerlukan analisis tertentu untuk menilai grafik saham suatu perusahaan.
Investasi yang saya maksudkan, yaitu, Reksadana.
Saya sendiri baru mengenal Reksadana beberapa bulan lalu setelah menonton salah satu video di youtube yang menerangkan secara gamblang apa itu reksadana? dan bagaimana cara kerjanya? Berikut adalah videonya.
Investasi tanah misalnya. Harga tanah memang cenderung akan terus naik setiap tahunnya. Apalagi jika memiliki letak dan posisi yang strategis. Pasti akan mengalami kenaikan yang berlipat-lipat.
Hanya saja, kekurangan dalam berinvestasi tanah yaitu sulitnya menjual dengan waktu yang cepat. Maksudnya adalah, butuh waktu berbulan-bulan atau bertahun-tahun sampai tanah berhasil terjual. Jadi, jika Anda memilih tanah sebagai pilihan investasi, tentu harus bisa bersabar dan tidak boleh tergesa-gesa. Baik pembelian maupun penjualan. Semua harus dipikirkan dengan sangat matang.
Investasi yang saya maksudkan, yaitu, Reksadana.
Saya sendiri baru mengenal Reksadana beberapa bulan lalu setelah menonton salah satu video di youtube yang menerangkan secara gamblang apa itu reksadana? dan bagaimana cara kerjanya? Berikut adalah videonya.
Apa itu Reksadana ?
Reksadana adalah wadah / tempat untuk menghimpun dana dari beberapa orang (pemodal) yang nantinya dana ini akan diinvestasikan oleh Manajer Investasi ke berbagai instrumen investasi. Seperti Saham, Obligasi, Pasar Uang, dll.
Kemudian dana yang telah diinvestasikan tersebut akan disimpan dengan aman di Bank Kustodian.
Terdapat beragam pilihan Media Reksadana yang dapat kita pilih. Mulai dari Tokopedia Reksadana, Bareksa, Bibit, dan lainnya.
Masing-masing memiliki kelebihan serta kekurangan. Tinggal kita pilih saja Media mana yang menurut kita cocok dan praktis.
Kenapa Harus Reksadana ? Apa Kentungannya ?
Berbicara mengenai benefit atau keuntungan tentu kembali lagi mengenai tujuan Anda menabung Reksadana. Reksadana merupakan investasi untuk jangka panjang. Maka dari itu, jangan heran apabila hasil dari Reksadana baru akan "terasa" setelah menabung rutin selama 5-15 tahun. Dengan catatan, Rate / Kenaikannya selalu berada di angka 10% ke atas.
Setiap instrumen reksadana pasti memiliki rate atau kenaikan yang berbeda-beda. Instrumen Saham tentu memiliki nilai kenaikan yang cenderung fluktuatif, terutama untuk jangka pendek. Walau demikian jika kita mau memerhatikan, Instrumen Saham cenderung akan terus naik dalam jangka waktu yang lama.
Sedangkan instrumen Pasar Uang nilai kenaikannya cenderung stabil dan menunjukan angka penurunan / kenaikan yang tidak terlalu jauh dari angka sebelumnya. Instrumen Pasar Uang tentu lebih cocok digunakan untuk menabung jangka pendek.
Keuntungan lainnya tentu terletak pada kepraktisan dalam penggunaannya. Ketika menggunakan Reksadana sebagai pilihan invesasi, kita tidak diwajibkan memiliki skill khusus untuk menganalisa Saham-saham yang akan kita beli atau jual. Semuanya kita serahkan kepada Manajer Investasi. Tugas kita hanyalah terus menabung secara rutin, entah itu setiap bulan / minggu / atau setiap hari mungkin?
Dan hal tersebut dirasa sangat cocok bagi semua kalangan, terutama bagi orang-orang yang tidak punya waktu belajar mengenai saham atau hal-hal yang berkaitan dengannya.
Dan hal tersebut dirasa sangat cocok bagi semua kalangan, terutama bagi orang-orang yang tidak punya waktu belajar mengenai saham atau hal-hal yang berkaitan dengannya.
Rekomendasi Media Reksadana ?
Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya kalau saat ini ada begitu banyak pilihan Media Reksadana yang bisa kita pilih. Akan tetapi saya ingin merekomendasikan pada Anda Media Reksadana yang saya gunakan.
Sekarang ini saya menggunakan Bibit sebagai tempat menabung rutin setiap bulannya.
Bibit adalah salah satu media Invesi Reksadana yang memang dirancang khusus untuk orang-orang yang belum mengerti sama sekali dengan dunia saham, obligasi, maupun pasar uang. Melalui bibit nantinya Anda akan diberikan beberapa pertanyaan tertentu.
Dan dari pertanyaan yang Anda jawab, Robo Advisor (Teknologi yang digunakan Bibit) akan menilai Profil Resiko Anda. Dari Profil Resiko tersebut Anda dapat melihat gambaran berupa saran mengenai instrumen reksadana apa yang seharusnya Anda beli dan berapa jumlahnya.
Saya sendiri termasuk ke dalam Investor Moderat setelah menjawab beberapa pertanyaan. Yang artinya saya disarankan untuk menginvestasikan dana saya 11% untuk Pasar Uang, 39% untuk Obligasi, dan 50% sisanya untuk Saham.
Tentu kita tidak wajib mengikuti saran dari Robo Advisor tersebut. Saya sendiri lebih memfokuskan untuk menabung Reksadana Saham. Sebab, angka kenaikannya cenderung berubah drastis dan menunjukan perubahan angka yang signifikan. Dan dalam jangka waktu yang lama akan terus mengalami kenaikan.
Keuntungan lainnya adalah kita bisa mulai menabung di Bibit dengan uang Rp. 100.000 rupiah saja. Selain itu, kita bisa menggunakan go-pay sebagai metode untuk melakukan pembayaran / top up porfolio reksadana kita.
Cara Menabung Reksadana Dengan 6 Langkah Praktis
Cara Daftar :
- Langkah pertama Download dan Instal Aplikasi Bibit melalui Google Playstore.
- Setelah itu Anda akan disuguhkan beberapa pertanyaan. Silahkan jawab pertanyaan tersebut dengan jujur, karena nantinya akan berpengaruh terhadap Profil Resiko Anda.
- Setelah semua pertanyaan dijawab, selanjutnya Anda akan diminta memasukan nomor hp. Silahkan masukan nomor hp yang masih aktif untuk digunakan sebagai pengiriman Kode OTP.
- Selanjutnya, masukan Kode OTP yang Anda terima melalui SMS.
- Langkah terakhir Anda akan diminta untuk memasukan data-data seperti Email, Pendidikan, Pendapatan, Nomor Rekening (untuk pencairan dana), Foto KTP, Foto Selfie dengan KTP, dan Tanda Tangan. Isi semua data yang diminta tersebut dengan sebenar-benarnya, agar nantinya tidak ada permasalahan.
- Selesai
Nah sekarang Akun bibit Anda sudah berhasil dibuat. Langkah selanjutnya adalah melakukan top up atau mengisi portfolio reksadana Anda dengan berbagai Instrumen Reksadana. Bagaimana caranya? Silahkan simak langkah-langkahnya berikut ini.
Cara Investasi Reksadana di Bibit
Untuk menabung Reksadana di Bibit sebetulnya bisa dilakukan secara manual dan otomatis. Maksudnya adalah kita bisa memilih sendiri Instrumen Reksadana yang kita inginkan. Atau bisa dengan menyerahkan kepada Robo untuk memilihkan Instrumen Reksadana berdasarkan Profil Resiko kita.
Namun, pada postingan ini saya ingin memberikan langkah-langkah untuk melakukan pembelian reksadana secara manual. Artinya, kita memilih sendiri Reksadana yang kita inginkan.
Oke langsung saja.
- Langkah pertama pastikan kita telah login menggunakan akun bibit yang telah verifikasi KTP.
- Pada Dashboard Bibit, akan terdapat bagian bernama Rekomendasi Robo Kamu. Nah Anda bisa pilih Instrumen yang diinginkan. Di sini saya ingin memilih Reksadana Saham.
- Selanjutnya kita akan disuguhkan beberapa macam jenis Reksadana Saham dari berbagai Manajer Investasi yang berbeda. Silahkan pilih yang Anda inginkan. Namun, saya biasa memilih Reksadana Saham dengan 1 Year Return yang besar. Di sini saya memilih TRIM Syariah Saham karena sudah langganan. Klik Lihat Detail.
- Kemudian Anda akan disuguhkan grafik performa reksadana saham yang dipilih. Anda bisa menyesuaikan waktu yang diinginkan, seperti misalnya 1 Minggu terakhir, 5 Tahun terakhir, dan 10 Tahun terakhir.
- Jika dirasa cocok, silahkan klik Beli.
- Setelah itu, masukan jumlah nominal uang yang ingin diinvestasikan. Minimal Rp. 100.000. Jika sudah, klik beli. Jangan lupa Centang Persetujuannya, dan klik Bayar Sekarang.
- Selanjutnya Anda akan diberikan pilihan Metode Pembayaran. Namun di sini saya memilih Gopay.
- Dan berhasil.
Saldo portfolio Anda akan otomatis masuk dalam jangka waktu 2-3 hari setelah proses top up (hari libur tidak dihitung). Nantinya akan ada pemberitahuan melalui Email apabila Saldo Reksadana sudah masuk.
Yapss, kurang lebih seperti itulah tata cara mendaftar sekaligus berinvestasi Reksadana hanya melalui HP Android. Dengan bantuan Aplikasi bibit kita bisa menabung reksadana tanpa perlu mendatangi bank-bank kustodian. Cukup di rumah dan dilakukan melalui smartphone.
Selamat berinvestasi, semoga selalu cuan dan tetap hidup hemat :)
Posting Komentar untuk "Cara Menabung Reksadana Melalui HP dengan Aplikasi Bibit"
Posting Komentar