Widget HTML #1

3+ Contoh Teks Eksplanasi Kebakaran Hutan Beserta Struktur Lengkap

Teks eksplanasi adalah teks yang berusaha menjelaskan 'mengapa' dan 'bagaimana' suatu Fenomena Alam, Sosial Budaya, Politik, atau peristiwa lainnya bisa terjadi. Kata 'Eksplanasi' sendiri berasal dari kata 'Explain' yang merupakan kata serapan dari Bahasa Inggris, dan memiliki arti 'Menjelaskan'.

Ada begitu banyak contoh Teks Eksplanasi yang bisa kamu tiru. Mulai dari teks yang berkenaan dengan bencana alam, sosial politik, budaya daerah, bahkan hal-hal di sekitar.

Intinya, dalam menulis teks eksplanasi adalah kamu berusaha menjelaskan suatu hal yang sedang terjadi di kehidupan nyata secara informatif, dan memasukan sebab-akibat ke dalam teks tersebut.
Berbicara mengenai teks eksplanasi, kali ini saya ingin sharing beberapa contoh Teks Eksplanasi yang berkenaan dengan kebakaran hutan. Yaps, akhir-akhir ini ramai diberitakan peristiwa kebakaran hutan di Indonesia. Sampai-sampai Presiden RI Joko Widodo pun turun ke lapangan untuk meninjau sekaligus membantu pemadaman kebakaran hutan yang terjadi.

Maka dari itu, berikut adalah 3+ Contoh Teks Eksplanasi tentang Kebakaran Hutan lengkap beserta Struktur Teksnya. Selamat Membaca :)

Ohya, contoh teks yang akan saya bagikan di bawah ini memiliki jumlah kata yang cukup panjang, sehingga butuh waktu beberapa menit untuk membaca keseluruhan teks tersebut. Dan saya sangat menyarankan bagi yang ingin menyalin / mengambil teks eksplanasi di bawah ini, agar tidak mengetik ulang semua teks nya. Melainkan cukup mengambil poin-poin yang pentingnya saja.

Tapi terserah sih, gimana enak nya aja :v

Contoh Teks Eksplanasi Versi Singkat :D

Pernyataan Umum

Kebakaran hutan ialah suatu peristiwa dimana terdapat api dengan intensitas yang besar yang membakar lingkungan hutan baik sebagian atau keseluruhan. Kebakaran hutan tentunya akan mengakibatkan dampak buruk bagi lingkungan, tidak hanya hutan itu sendiri melainkan juga lingkungan sekitarnya.

Deretan Penjelas / Isi

Kebakaran hutan menjadi peristiwa yang sering kali terjadi di negara kita, faktor alam dan kurangnya kepedulian kita menjadi pemicu terjadinya peristiwa ini. Untuk itu sudah semestinya kita menjaga lingkungan hutan kita mengingat hutan adalah paru-paru dunia yang mana sangat wajib kita jaga kelestariannya.

Kesimpulan 

Realitas ini telah membawa pengertian yang lebih besar tentang pentingnya memahami bagaimana hutan harus dikelola untuk memastikan keseimbangan dan keberlanjutan dari ekosistem hutan. Praktik saat ini menggunakan kombinasi tindakan penahanan dalam upaya untuk menyeimbangkan pentingnya kebakaran berkala untuk kesehatan ekosistem dan bahaya kebakaran yang tidak terkendali bagi masyarakat manusia.

Contoh Teks Eksplanasi Versi Panjang dan Lengkap

Pernyataan Umum 


Kebakaran Hutan adalah suatu peristiwa yang terjadi di alam liar, yang dapat membumi-hanguskan rumah serta lahan pertanian yang ada di sekitarnya.

Kebakaran Hutan menurut Surat Keputusan Menteri Kehutanan No.195/KPTS-II/1996 didefinisikan sebagai keadaan di mana Hutan dilanda api sehingga mengakibatkan kerusakan hutan dan hasil hutan yang menimbulkan kerugian ekonomi dan lingkungannya.

Di masa lalu, membakar hutan merupakan suatu metode praktis untuk membuka lahan. Pada awalnya banyak dipraktikan oleh para Peladang Tradisional atau Peladang Berpindah. Namun, saat ini dapat kita jumpai beberapa hal yang tidak masuk akal dalam penyebab dan terjadi nya kebakaran hutan, tidak dapat di pungkiri juga bahwa manusia adalah salah satu faktor dalam penyebab terjadinya kebakaran hutan.

Deretan Penjelas


Pertama, Berdasarkan sumber penyebab nya kebakaran hutan di kelompokkan menjadi 2. yaitu, kebakaran hutan yang terjadi seacara alami dan kebakaran hutan yang terjadi akibat ulah manusia.
Beberapa faktor penyebab kebakaran hutan dari manusia antara lain :

1. Pembalakan Liar / Penebangan Liar (Illegal Logging)

Kegiatan "Illegal Logging" sering kali meninggalkan sisa sampah seperti daun, cabang, dan ranting yang semakin lama semakin menumpuk dalam Kawasan hutan yang dalam musim kemarau akan mengering dan sangat berpotensi sebagai penyebab kebakaran.

2. Puntung Rokok 
Puntung Rokok ternyata punya andil dalam kasus kebakaran hutan yang terjadi. Puntung Rokok yang secara tidak sengaja dibuang oleh para pekerja di hutan dan dalam keadaan masih menyala ternyata sangat berpotensi menyebabkan kebakaran. Apalagi saat musim kemarau, tentulah berbagai objek kering seperti daun, ranting, dan cabang sangatlah rentan terbakar.

3. Kurangnya Kesadaran Diri
Kurangnya rasa peduli dan rasa empati dari masyarakat akan menghasilkan tindak perilaku “masa bodoh” terhadap hal-hal yang fatal. Salah satu contohnya adalah dari ketidaksengajaan membakar sampah lalu hasil dari api yang menyala tersebut secara tidak langsung dan tidak sengaja dapat merambat ke lahan yang sangat rentan terbakar.

Beberapa faktor alami, antara lain seperti sambaran petir, semburan lahar dari letusan gunung berapi.

Kebakaran dapat terjadi jika tersedia oksigen, sumber penyulut, bahan bakar yang menghasilkan karbondioksida, panas, dan partikel koloid lain. Proses pembakaran adalah kebalikan dari proses fotosintesis. Reaksi kimia dari proses pembakaran adalah sebagai berikut :

(C6H10O6)n + O2 + Panas penyalaan = CO2 + H2O + Panas 

Berdasarkan tipe bahan bakar dan sifat pembakarannya, kebakaran hutan dan lahan dapat dikelompokkan menjadi tiga tipe yaitu :

Kebakaran Bawah (ground fire) merupakan tipe kebakaran di mana api membakar bahan organik di bawah permukaan. Oleh karena terdapat sedikit sekali udara dan bahan organik maka kebakaran ini tidak terlihat apinya namun hanya berupa asap.

Kebakaran permukaan (surface fire) yaitu tipe kebakaran di mana api membakar bahan bakar permukaan yang berupa serasah, semak belukar, anakan, pancang, dan limbah dari hasil penebangan/pembalakan hutan. Sifat apinya sangat cepat merambat, nyalanya besar dan panas namun cukup cepat padam.

Kebakaran tajuk (crown fire) merupakan tipe kebakaran yang membakar tajuk pohon (bagian atas pohon). Kebakaran ini akan parah jika terjadi di tanaman yang daunnya mudah terbakar dan rapat.

Selanjutnya, dampak atau akibat kebakaran hutan terhadap lingkungan.

1. Dampak ekologi, yang dapat mengganggu proses ekologi antara lain suksesi alami,produksi bahan organik dan proses dekomposisi, siklus unsur hara, siklus hidrologi dan pembentukan tanah.

2. Dampak ekonomi, hilangnya hasil hutan (kayu dan non kayu). Terganggunya aktivitas ekonomi baik dari sektor perkebunan, transportasi, pariwisata, perdagangan, dan sebagainya.

3. Dampak kesehatan, gangguan pernapasan ringan sampai akut. Asap yang dihasilkan dari kebakaran mengandung sejumlah gas dan partikel yang berbahaya seperti sulfur dioksida(SO2),  karbon monoksida(CO), formaldehid, akrelin, benzene, nitrogen oksida, dan ozon.

Interpretasi 


Kebakaran hutan adalah suatu kejadian yang sangat merugikan lingkungan dan kehidupan bermasyarakat. Dampak dari kebakaran hutan itu sendiri dapat berpengaruh pada kehidupan masyarakat mulai dari dampak ekologi, dampak ekonomi sampai dampak kesehatan.

Dapat disimpulkan bahwa kebakaran hutan dapat menimbulkan dampak yang cukup besar bagi lingkungan hidup dan keanekaragaman hayati, bahkan dapat berpengaruh sampai ke generasi lingkungan hidup selanjutnya. Maka dari itu, kita harus selalu siap siaga dalam menjaga hutan dalam upaya mengurangi dampak yang terjadi dari kebakaran hutan, sehingga kerugian terhadap kerusakan alam dapat diminimalisir.


Contoh Teks Ke 3

PERNYATAAN UMUM

Kebakaran dan pembakaran merupakan sebuah kata dengan kata dasar yang sama tetapi mempunyai makna yang berbeda. Kebakaran indentik dengan kejadian yang tidak disengaja sedangkan pembakaran identik dengan kejadian yang sengaja diinginkan tetapi tindakan pembakaran dapat juga menimbulkan terjadinya suatu kebakaran.

Kebakaran hutan menurut Saharjo (2003) adalah, Pembakaran yang penjalaran apinya bebas serta mengkonsumsi bahan bakar alam dari hutan seperti serasah, rumput, ranting/cabang pohon mati yang tetap berdiri, logs, tunggak pohon, gulma, semak belukar, dedaunan dan pohon-pohon.

Deretan Penjelas

Proses pembakaran terdiri dari lima fase yaitu:
1. Pre-ignition (Pra- Penyalaan) Dehidrasi/distilasi dan pirolisis merupakan proses-proses yang terjadi pada fase Pre-ignition. Karena bahan bakar berada di bagian depan nyala api, maka pemanasan melalui radiasi dan konveksi akan lebih dari 100◦C

2. Flaming combustion (Penyalaan) Fase ini berupa reaksi eksotermik yang menyebabkan kenaikan suhu dari 300 - 500◦C. Pirolisis mempercepat proses oksidasi (flaming) dari gas-gas yang mudah terbakar. Akibatnya, gas-gas yang mudah terbakar dan uap hasil pirolisis bergerak ke atas bahan bakar, bersatu dengan O2 dan terbakar selama fase flaming. 

3. Smoldering (Pembaraan) “Smoldering” adalah fase awal di dalam pembakaran untuk tipe bahan bakar “duff” dan tanah organic. Laju penjalaran api menurun karena bahan bakar tidak dapat mensuplai gas-gas yang mudah terbakar. Panas yang dilepaskan menurun dan suhunya pun menurun, gas-gas lebih terkondensasi ke dalam asap.

 4. Glowing (Pemijaran) Fase glowing merupakan bagian akhir dari proses smoldering. Produk utama dari fase “glowing” adalah CO, CO2 dan abu sisa pembakaran. Pada fase ini temperature puncak dari pembakaran bahan bakar berkisar antara 300 – 600 0C.

5. Extinction Kebakaran akhirnya berhenti pada saat semua bahan bakar yang tersedia habis, atau pada saat panas yang dihasilkan dalam proses smoldering atau flaming tidak cukup untuk menguapkan sejumlah air dari bahan bakar yang basah. Panas yang diserap oleh air bahan bakar, udara sekitar, atau bahan inorganik (seperti batu-batuan dan tanah mineral) mengurangi jumlah panas yang tersedia untuk pembakaran, sehingga mempercepat proses extinction.

Penyebab kebakaran hutan dan lahan di Indonesia secara umum disebabkan oleh dua faktor. Pertama, karena faktor kelalaian manusia yang sedang melaksanakan aktivitasnya di dalam hutan. Kedua, karena faktor kesengajaan, yaitu kesengajaan manusia yang membuka lahan dan perkebunan dengan cara membakar.

Faktor-faktor yang berperan dalam proses terjadinya kebakaran hutan adalah bahan bakar, topografi, cuaca, waktu dan sumber api serta keterkaitan diantaranya.

Dampak Kebakaran Hutan :

1. Terdegradasinya kondisi lingkungan, meliputi: - Perubahan kualitas fisik gambut - Perubahan kualitas kimia gambut - Terganggunya proses dekomposisi gambut karena mikroorganisme yang mati akibat kebakaran

2. Kesehatan manusia Asap kebakaran hutan dan lahan secara umum berisi gas CO, CO2, H2O, jelaga, debu (partikel) ditambah dengan unsur-unsur yang telah ada di udara seperti N2, O2, CO2, H2O, dan lainlain. Asap kebakaran hutan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan menimbulkan penyakit infeksi pada saluran pernapasan (ISPA), sakit mata dan batuk. Kebakaran gambut juga menyebabkan rusaknya kualitas air, sehingga air menjadi kurang layak untuk diminum.

3. Aspek sosial ekonomi, meliputi:
- Hilangnya sumber mata pencaharian masyarakat yang masih menggantungkan hidupnya pada hutan (berladang, beternak, berburu/menangkap hutan);
- Penurunan produksi kayu;
- Terganggunya kegiatan transportasi;
- Terjadinya protes dan tuntutan dari negara tetangga akibat dampak asap kebakaran;
- Meningkatnya pengeluaran untuk biaya pemadaman.

KESIMPULAN 

 Kebakaran hutan yang luas dapat mengganggu masyarakat negara tetangga, dan bila tidak segera diatasi dapat mengakibatkan penilaian negatif masyarakat internasional terhadap pemerintah Indonesia.

Kebakaran hutan menimbulkan kerugian yang sangat besar dan dampaknya sangat luas, bahkan melintasi batas negara. Di sisi lain upaya pencegahan dan pengendalian yang dilakukan selama ini masih belum memberikan hasil yang optimal.

Oleh karena itu perlu perbaikan secara menyeluruh, terutama yang terkait dengan kesejahteraan masyarakat pinggiran atau dalam kawasan hutan.

Berbagai upaya perbaikan yang perlu dilakukan antara lain dibidang penyuluhan kepada masyarakat khususnya yang berkaitan dengan faktor-faktor penyebab kebakaran hutan, peningkatan kemampuan aparatur pemerintah terutama dari Departemen Kehutanan, peningkatan fasilitas untuk mencegah dan menanggulagi kebakaran hutan, pembenahan bidang hukum dan penerapan sangsi secara tegas.


Ya, Demikianlah 3+ Contoh Teks Eksplanasi yang berkenaan dengan Fenomena Kebakaran Hutan beserta strukturnya. Mudah-mudahan artikel yang saya tulis ini bisa bermanfaat bagi sobat semua yang mungkin sedang membutuhkan.

Teks yang saya bagikan ini bisa dengan bebas dicopy-paste tanpa memerlukan izin dari saya. Kecuali untuk tujuan profit pribadi, wajib izin terlebih dahulu. Atau kalau tidak mau ribet, bisa langsung copas tetapi wajib menyertakan kredit/ sumber berupa link aktif yang menuju ke blog ini.

Posting Komentar untuk "3+ Contoh Teks Eksplanasi Kebakaran Hutan Beserta Struktur Lengkap"